MADIUN – Hujan mulai turun di wilayah Kota Madiun. Bahkan, intensitasnya mulai tinggi. Karenanya, kewaspadaan terkait bencana hidrometeorologi wajib terus ditingkatkan. Apel bersama pun dilalukan untuk semakin meningkatkan kewaspadaan tersebut. ‘’Bencana tidak bisa direncanakan, datangnya juga tidak bisa diprediksi. Karenanya, kitalah yang harus terus waspada. Maka kita siapkan semuanya sejak awal,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi usai memimpin Apel Bersama Siaga Bencana Hidrometeorologi di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Kota Madiun, Selasa (18/10). Wali kota ingin memastikan kesiapan petugas dan juga peralatannya. Setidaknya, ada 300 lebih personil gabungan yang dipersiapkan untuk mengantisipasi serta melakukan tindakan saat dalam kedaruratan. Selain semua peralatan pun tak luput diperiksa wali kota. Mulai mesin pemotong sampai kendaraan berat. Wali kota menyebut peralatan tersebut siap didatangkan ke lokasi maksimal 30 menit. ‘’Jangan sampai saat sudah kejadian baru bertindak. Hanya penyesalan pada akhirnya. Langkah-langkah antisipasi ini harus terus digencarkan,’’ tegasnya. Wali kota menyebut tim wajib melakukan evaluasi hingga rakor secara berkala. Harapannya, segera dapat mengambil langkah yang diperlukan. Hasil koordinasi tersebut akan langsung disebarluaskan kepada masyarakat untuk memberikan peringatan akan kewaspadaan. Hal itu penting untuk meminimalkan korban jika bencana benar-benar terjadi. ‘’Kalau ada informasi di daerah atas hujan deras, tim harus langsung mengambil tindakan. Misalnya kemungkinan air sampai di bawah berapa jam lagi. Nanti mobil sound, kita punya empat ya, akan keliling terutama wilayah dekat sungai untuk memberikan imbauan. Biar waspada kemungkinan ada peningkatan air sungai dalam satu-dua jam ke depan, misalnya,’’ terang wali kota. Wali kota menambahkan juga akan menyiagakan dua posko bencana. Selain di Taman Bantaran juga di kawasan embung Pilangbango. Daerah utara-timur Kota Madiun itu memang cukup berpotensi banjir air kiriman dari daerah Gunung Wilis. Mulai, Kelurahan Tawangrejo, Kelun, dan juga Pilangbango. Kawasan tersebut juga yang dipasangi Early Warning System (EWS). ‘’Petugas kita saja ada 180 orang mulai Perkim, LH, PU, Tagana, BPBD, Damkar, dan lain sebagainya. Juga ada tim khusus di pasar. Mudah-mudahan dengan apa yang kita siapkan ini tidak terjadi bencana di kota kita. Kalaupun ada genangan mudah-mudahan tidak berhenti lama,’’ pungkasnya. (nanda/agi/diskominfo)