MADIUN – Penyusunan kebijakan daerah tak boleh sembarangan. Proses penyusunannya harus berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Maka dari itu perlu adanya kajian untuk dapat menentukan arah kebijakan yang dibuat oleh suatu pemerintahan daerah.
Seperti yang dilakukan oleh Pemkot Madiun melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Madiun. Bertempat di Graha Krida Praja, Jalan DI Panjaitan, pada Kamis (25/11) pemkot setempat mengadakan giat laporan survey komoditas 9 bahan pokok pangan menggandeng tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Kegiatan itu dihadiri oleh Wali Kota Madiun Maidi. Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Pendekar itu mengatakan bahwa adanya survey harus mampu membawa hasil yang baik untuk daerah. Utamanya penyusunan rencana pembangunan, khususnya untuk ketahanan pangan.
“Tolong survey ini betul-betul harus membawa suatu hasil agar bisa dibawa untuk membuat kebijakan kedepan,” tegasnya.
Dengan adanya survey ini, diharapkan kedepan hasilnya dapat memberikan informasi terkait berapa surplus, minus yang berkaitan dengan kebutuhan pangan di Kota Pendekar. Wali Kota menyebut, jangan sampai survey hanya berakhir sebagi formalitas.
“Skala prioritas dari survey, lapak harus mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar. Kalau bisa kedepan mencukupi kebutuhan eks karesidenan. Saya minta serius dan mengeluarkan hasil,” pungkasnya.
(dhevit/kus/diskominfo)
Sumber : https://madiunkota.go.id/2021/11/25/gelar-rakor-pembahasan-survey-kebutuhan-pokok-komoditas-pasar-wali-kota-harapkan-hasil-maksimal-untuk-susun-kebijakan/