Kota Madiun Terima Penghargaan WTN

Madiun : Pemerintah Kota Madiun meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan RI. Predikat WTN dengan Catatan tersebut diterima langsung Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun, Ansar Rasidi dari Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi di Jakarta pada Minggu, (15/9/2019).

Kepala Dishub, Ansar Rasidi mengatakan, WTN yang diraih pemkot tersebut merupakan penghargaan kali ke tujuh. Di mana, pemerintah daerah dinilai berhasil dalam penyelenggaraan sistem transportasi. Sejumlah hal telah dipersiapkan Pemkot Madiun pada menuju penilaian WTN. diantaranya kelengkapan sarana prasarana dan managemen pengelolaan transportasi.

Yakni kesiapan dan penataan kinerja ruas jalan termasuk hambatan, fungsi trotoar serta rekayasa lalu lintas. Selain itu kelengkapan close circuit television (CCTV), Traffic Managemen Center (TMC) serta penyediaan angkutan angkutan sekolah gratis. Hanya saja, Ansar mengakui, predikat yang diraih pemkot masih terdapat catatan.

“Apa yang menjadi kekurangan di tahun 2019 ini dibandingkan dengan tanpa catatan itu yang harus kita cukupi. Sehingga dua tahun kedepan (penilaian WTN) itu kualitas penataan transportasi di Kota Madiun sesuai regulasi yang ada serta sesuai kebutuhan masyarakat yang bisa kita layani secara optimal,” kata Ansar, Senin (16/9/2019).

Sementara itu, Walikota Madiun, Maidi menuturkan, Pemkot Madiun tahun ini menerima WTN dengan Catatan. Yang menjadi persoalan, tempat uji KIR di Kota Madiun masih menggunakan asset Pemerintah Provinsi. Meski begitu, operasional Dishub di lapangan dinilai sudah bagus, bahkan standarnya sama seperti daerah lain.

“Harusnya (tempat uji KIR) menempati asset pemda. Pada saat itu pemda menyerahkan asset ke provinsi kan cukup banyak, semua sekolah. Maunya tukar. Setelah ditindaklanjuti kok trouble terus. Kalau nanti ditindaklanjuti tetap nggak bisa ya kita buat sendiri. Lapangan bagus, segi lalu lintas juga bagus semua. Cuma uji KIR kok nggak ditempatnya sendiri, hanya itu saja problemnya. Kalau kualitas tetap sama. Insya allah nanti kedepan akan kita benahi,” tuturnya.

Dijelaskan, penghargaan WTN diberikan dua tahun sekali berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan dengan objek penilaian melalui lima bidang. Adapaun kelima bidang itu meliputi, bidang lalu lintas (bobot nilai 20 persen), bidang angkutan umum (15 persen), bidang sarana transportasi darat (25 persen), bidang prasarana transportasi darat (15 persen) dan bidang umum (25 persen).

Dijelaskan, aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik serta ramah lingkungan mendapat pertimbangan besar dalam penilaian

Skip to content